Di tag: puisikarni
Setenang Air Hujan yang Menetap di Sawah
Bumi, kita pernah canggung secanggung-canggungnya Dipertemukan semesta untuk bercengkerama Telapak pucatku bertautan dengan telapakmu yang kokoh Kugeser canggung kusenyumi takdir menjauhimu Bumi, ingatan yang menyeruak pada masa tenangmu Sewajarnya kau tak riuh pada pesta...
Dua Satu November
Langit, mengingatmu dalam ingatan yang remang-remang Pada November yang hujannya teramat lokal Merupa badai yang membanjiri padi-padi yang dijemur pada terik siang Merupa jarumjarum yang memantul-mantul pada telapak tanganku Novembermu memberkahi jutaan petani dan...